Monday, 12 December 2016

KULUM : TIGA MALAM BERSAMA CALON PENGUNI SYURGA



TIGA MALAM BERSAMA CALON PENGUNI SYURGA



Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh……

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah saja tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah doa, keselamatan dan berkah atas Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi, juga kepada keluarganya dan sahabat semuanya.


Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 120 :

Artinya :    Jika Kamu Memperoleh Keni’matan, Niscaya Mereka Bersedih Hati Dan Jika Kamu Mendapat Bencana, Niscaya Mereka Bergembira Karenanya.”              (Ali-Imran : 120)


Diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa’i, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rasulullah SAW. Anas bercerita, “Pada suatu hari kami duduk bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, “Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga”. Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhlunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri.”

Esok harinya, Rasulullah SAW berkata begitu juga, “Akan datang seorang laki-laki penghuni surga.” Dan muncullah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali. Ketika majelis Nabi selesai, Abdullah bin Amr bin Al-Ash R.A. mencoba mengikuti laki-laki yg disebut Nabi penghuni surga tersebut. Kemudian dia berkata kepadanya bahwa dia mempunyai masalah dengan ayahnya dan berjanji kepada ayahnya selama tiga hari tidak menemuinya. Dan minta tolong kepada laki-laki Anshar tadi untuk memberikan kepadanya pondokan selama tiga hari. Abdullah mengikuti orang tersebut ke rumahnya dan tidurlah dia di rumahnya selama tiga malam.

Selama tiga hari tersebut Abdullah ingin menyaksikan Ibadah apakah gerangan yang dilakukan orang Anshar tersebut sehingga disebut Rasulullah sebagai penghuni Surga. Tetapi selama itu dia tidak menyaksikan sesuatu yg istimewa dalam ibadah orang itu. Setelah lewat 3 malam Abdullah tidak melihat keistimewaan amalan dari orang tersebut, sehingga hampir-hampir ia meremehkan amalan dari orang Anshar tersebut.

Lalu Abdullah berkata kepada orang Anshar tersebut..,
“Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku dan tidak pula menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang dirimu sampai tiga kali, bahwa engkau adalah penghuni surga. Aku ingin memperhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yg sama aku dapat mencapai kedudukanmu”.


Lalu orang itu berkata….,
“Yang akau amalkan tidak lebih dari yang engkau saksikan”.

Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi dan berkata,”
“Demi Allah, amalku tidak lebih daripada yang engkau saksikan. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka.”

Lalu Abdullah berkata…
“Beginilah bersihnya hatimu dari perasaan jelek terhadap kaum Muslimin, dan bersihnya hatimu dari perasaan Dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tempat terpuji itu. Inilah justru yang tidak bisa kami lakukan.”


Memberikan hati yang bersih dan tidak menyimpan dengki terhadap sesama muslim kelihatannya sederhana tetapi justru amal itu yang seringkali sulit kita amalkan. Mungkin kita mampu berdiri, sujud dan ruku dimalam hari namun sering sangat sulit kita menghilangkan kedengkian terhadap sesama Muslim.

Mudah-mudahan di Bulan Ramadhan ini, Allah SWT memberikan Rahmatnya sehingga kita semua dijauhkan dari sifat dengki dan dibersihkan hati kita untuk menyambut kemenangan yang Fitri. Wallahu a’lam bisshawab….

Wassalaamu' alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.


No comments:

Post a Comment