MENDIDIK ANAK SEJAK DINI
Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Dikisahkan tentang seorang ayah dan anaknya yang baru duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. Sang ayah tersebut mengajarkan anaknya sejak dini untuk mengatur uang jajannya. Ayah tersebut memberikan kepada anaknya uang Rp 50.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah.
Pada minggu pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat, tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan lima lembar uang Rp 10.000. Dan uang itu disimpan rapi oleh anak tersebut dalam saku celananya.
Ditengah keasikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yang telah tua renta sambil memelas. Tak tega melihat sang kakek tua memelas, sang anak tersebut kemudian mengeluarkan 5 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya kepada kakek pengemis tersebut. Tentu saja kakek pengemis tersebut terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini.
Setelah si kakek tua berlalu, kemudian sang ayah bertanya kepada anaknya…
“SAYANG, KENAPA KAMU BERIKAN SEMUA UANGMU UNTUK KAKEK ITU? BUKANKAH SATU ATAU DUA LEMBAR SAJA SUDAH CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA HINGGA NANTI MALAM?”
“AYAH….KALAU KAKEK TUA ITU IKHLAS MENERIMA YANG SEDIKIT, MAKA AKU IKHLAS UNTUK MEMBERIKAN YANG LEBIH BESAR!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum..
Mendengar jawaban yang luar biasa dari si anak, sang ayah langsung tersentak kaget…Subhanallah ucapnya dalam hati…
Kemudia ayah tersebut bertanya lagi ke pada si anak dengan maksud untuk menguji…
“NAH, TERUS UANG JAJANMU UNTUK SEMINGGU KE DEPAN BAGAIMANA?” Tanya sang ayah.
“KAN AKU MASIH PUNYA AYAH DAN IBU! TIDAK SEPERTI KAKEK TUA ITU YANG MUNGKIN HANYA HIDUP SEBATANGKARA DI DUNIA INI.” Jawab si anak.
Ayah tersebut kembali menguji anaknya…
“KENAPA KAMU BEGITU YAKIN KALO AYAH DAN IBU AKAN MENGGANTI UANG JAJANMU? AYAH NGGAK JANJI YA….” Ucap si ayah sambil tersenyum...
“KALO AYAH MERASA BAHWA AKU ADALAH AMANAH DARI ALLAH YANG DITITIPKAN KEPADA AYAH DAN IBU, MAKA AKU SANGAT YAKIN AYAH DAN IBU TAK AKAN MEMBIARKAN AKU KELAPARAN SEPERTI KAKEK TUA ITU..” Jawab si anak dengan mantap…
Seakan sang ayah tak percaya dengan jawaban dari putranya tersebut hingga ia kehabisan kata-kata. Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD. Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada dihadapannya.
Lalu ayah tersebut berjongkok dan memegang kedua pundak anaknya….
“SAYANG…AYAH DAN IBU JANJI AKAN SELALU MENJAGA DAN MERAWATMU HINGGA ALLAH TETAPKAN BATAS UMUR INI. AYAH SANGAT SAYANG PADAMU..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru.
Sambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak membalas…
“AYAH TAK PERLU BERKATA SEPERTI ITU. SEJAK DULU AKU SUDAH TAHU BAHWA AYAH DAN IBU SANGAT MENCINTAI DAN MENYAYANGIKU. KELAK JIKA AKU SUDAH DEWASA AKU AKAN SELALU MENJAGA AYAH DAN IBU, DAN AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN AYAH DAN IBU HIDUP DIJALAN SEPERTI KAKEK TUA ITU…”
Airmata sang ayahpun tak terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya. Dipeluknya tubuh mungil anaknya itu dengan sangat erat. Kemudian keduanya dalam haru dan kasih sayang.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda :
Artinya ; "Setiap anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua-dua ibu bapalah yang mencorakkan sama ada dia menjadi Majusi, Nasrani atau Yahudi." (Riwayat al-Baihaqi).
Hadits diatas ini mengandung makna bahwa anak-anak yang dilahirkan ke dunia ini tidak tahu apa-apa, bahkan mereka juga tidak tahu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh sebab itu, orangtua lah yang bertanggungjawab untuk membentuk keperibadian anak-anak mereka.
Marilah kita berdo’a agar anak keturunan kita menjadi anak yg Sholeh dan Sholehah yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tua…
"Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Furqaan : 74)
AMIN…YA RABBAL AALAMIN…
FA'TABIRU YA ULIL ABSHAR, LA'ALLAKUM TURHAMUN…
WASSALAAMU' ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH.
No comments:
Post a Comment