Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh……
Alllah dalam Surah Al-Anbiyaa’ Ayat 90 yang artinya : Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (Al-Anbiyaa’ : 90)
Salah satu kunci sukses dalam hidup adalah tidak menunda apa yang harus di lakukan pada saat ini. Bila kita tidak mampu menyelesaikan tugas dan kewajiban hari ini dengan baik. Sudah pasti esok kita tidak mampu menyelesaikannya.
Rasulullah SAW bersabda :
"Barangsiapa yang suka melambat-lambatkan pekerjaannya maka tidak akan dipercepat hartanya." (HR. Muslim).
Bila kita mempunyai kesempatan untuk bekerja hari ini...
KERJAKANLAH Karena esok belum tentu ada kesempatan yang sama...
Ibnu umar berkata. “Bila engkau berada di sore hari, maka jangan menunggu datangnya pagi, dan bila engkau di pagi hari, maka janganlah menunggu datangnya sore.” Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.
”Waktu Bekerja Bagi Orang Malas Adalah Besok Dan Hari Ini Adalah Hari Liburnya”
Waktu yang terus berputar dan tidak pernah berhenti sedetikpun, membuat kita banyak kehilangan karenanya, begitu kita tidak memanfaatkan dengan baik maka banyak peluang yang hilang. Maka dari itu, agar kita tidak kehilangan maka dalam melakukan apapun hendaknya diselesaikan sesegera mungkin atau tidak menunda-nunda suatu pekerjaan. Pada saat kita menunda apa yang bisa dilakukan pada saat itu memang belum terasa efeknya, namun penyesalan sering datang sesudah itu.
Dalam bukunya, Fiqh Al-Awwaliyah, Dr Yusuf Qaradhawi menerangkan, selayaknyalah kaum muslimin untuk lebih memilih suatu pekerjaan yang dianggap paling prioritas, dari pada yang kurang prioritas.
Yang menjadi masalah dan ini yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat kita saat ini yakni seringkali mereka menunda-nunda pekerjaan dengan alasan yang kurang dibenarkan, atau lebih tepatnya, karena merasa masih punya waktu luang, lagi malas, atau sejenisnya. Penundaan macam ini yang biasanya justru akan membuat pekerjaan kita terbengkalai, karena untuk kembali melanjutkan aktivitas yang sudah kita tangguhkan, sukarnya luar biasa. Hal ini tidak lepas dari gangguan setan, yang notabene adalah musuh kita yang nyata.
Sebagai contoh, ketika kita hendak belajar, membaca, ataupun menelaah bidang ilmu, kita, sering berleha-leha dengan alasan masih banyak waktu, “besokkan masih bisa dilanjutin.” Bisikan-bisakan demikian, sejatinya berasal dari bisikan setan dan hawa nafsu yang tidak pernah rela apabila kita melakukan kebajikan.
Tidak hanya satu, dua kali setan dan hawa nafsu mendorong kita untuk menunda pekerjaan, namun, mereka akan terus-menerus memperdayai kita, hingga kita takluk dengan bujuk rayuan mereka. Dan ketika mereka (setan dan hawa nafsu) berhasil membelokkan kita, maka kemudian hari, kita pun akan menuai buahnya, yaitu berlalunya waktu dengan kesia-siaan.
Masa muda yang penuh semangat, berlalu begitu saja hingga tiba masa tua renta. Masa kaya sirna tanpa makna berganti dengan masa sengsara. Waktu luang terbuang, berganti dengan masa sibuk. Masa sehat kita lalui tanpa sesuatu yang bermanfaat, hingga tiba masa sakit. Semua waktu berlalu, tanpa memiliki makna. Nauzu billahi min zalik
Firman Alllah dalam Surah Al-Mu’minuun Ayat 97-98 yang artinya : Dan Katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-Mu’minuun : 97-98)
Orang yang suka menunda pekerjaan tidak terbentuk begitu saja tetapi melewati proses dari kecil, kemudian menjadi kebiasaan, oleh karena itu bagi orang tua jangan memberi contoh atau membiarkan anak-anak yang suka menunda-nunda pekerjaan.
Jangan menciptakan beban yang sesungguhnya tidak perlu yang justru akan membuat menyesal di hari esok. Selesaikanlah tanggungjawab sesuai dengan waktunya, jangan ada kata ”NANTI” atau ”BESOK” tapi kerjakan sekarang juga. Menyelesaikan suatu perkerjaan memang harus dengan skala prioritas namun bukan berarti membiarkan pekerjaan lain menunggu untuk diselesaikan.
Islam mencela orang yang suka mengulur-ulur waktu atau menunda pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan segera. Karena sifat seperti ini merupakan bagian dari perbuatan Syaitan. Sebaliknya islam menyukai seorang muslim yang segera melaksanakan pekerjaannya sehingga ia terlepas dari jeratan Syaitan yang membisikkan kemalasan kepada dirinya.... Nauzu billahi min zalik...
Semoga Kita Semua Tidak Tergolong Orang Yang Selalu Menunda-nunda Pekerjaan Atau Perbuatan Baik….Amin….Ya Rabbal Aalamin…
FA'TABIRU YA ULIL ABSHAR, LA'ALLAKUM TURHAMUN…
WASSALAAMU' ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH.
No comments:
Post a Comment