Monday, 12 December 2016

KULTUM : IKHLAS DALAM BERAMAL



IKHLAS DALAM BERAMAL





Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh……

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-An’am ayat 162-163 :

Artinya : Katakanlah sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An’am : 162-163)




Telah kita ketahui bersama bahwa syarat diterimanya amal adalah benar dan ikhlas. Benar mencontoh Rasulullah, ikhlas ditujukan semata untuk mencari keridhaan Allah. Kedua syarat itu tentunya mesti mengiringi setiap amal yang kita lakukan agar kita layak memperoleh surga Allah nanti di yaumil akhir.

Berbicara tentang ikhlas ada tiga ciri keikhlasan yang perlu kita tahu. Pertama memiliki perasaan sama bila dipuji atau dicela. Tidak bangga atau gembira ketika dipuji dan tidak jengkel atau marah ketika dicela. Kedua tidak merasa berjasa atau berprestasi dengan amalnya. Ketiga mengharapkan pahala amal itu di akhirat, tidak di dunia.

Allah SWT berfirman dalam Surah Huud ayat 51:

Artinya :    ....sesungguhnya upah kami adalah dari Allah yang menciptakan kami…” (QS. Huud : 51).



Berikut ini sejumlah ilustrasi yang mungkin dapat memantapkan azam kita untuk selalu ikhlas dalam beramal, yakni :

Kisah Pertama. Seorang Arab Badui (tidak disebut namanya), datang kepada Rasulullah SAW kemudian beriman mengikuti Rasul dan meminta untuk ikut hijrah sampai akhirnya ikut Perang Khaibar. Pada saat pembagian Ghanimah (harta yang diambil alih kaum muslimin dari musuh) dia berkomentar “apa ini”? sahabat menjawab “jatah kamu yang telah disiapkan Rasulullah”, “aku ikut kamu ya Rasul bukan karena ini, tapi aku ingin leherku tertusuk anak panah, aku mati dan aku masuk surga”. Kemudian terjadi perang lagi dan sahabat Arab Badui ini ikut berperang dan terbunuh, lehernya terkena anak panah. Pada saat itu jasadnya dibawa kepada Rasulullah. Rasul menyolatkannya dan berdoa “ya Allah ini seorang hambamu keluar berhijrah di jalanmu kemudian terbunuh mati syahid dan aku menjadi saksi baginya.


Selanjutnya kisah Kedua yakni kisah populer yang disebut Shahibun Naqab (Orang yang Bercadar), tentang seorang prajurit di waktu peperangan di masa Umayyah yang dipimpin Maslamah bin Abdul Malik. Ketika terjadi pengepungan sebuah benteng musuh tak ada satupun sahabat yang berhasil membuka benteng itu. Dalam kesempatan itulah prajurit ini masuk dengan melubangi tembok benteng (maka disebut naqab artinya lubang). Lewat lubang yang dia buat itulah tentara Islam bisa mengalahkan musuh. Sehabis peperangan Maslamah meminta agar tentara yang melubangi tembok melapor padanya. Setelah sekian lama tidak ada yang melapor, akhirnya datanglah seorang bertopeng menemui Maslamah. “Aku akan beritahu siapa tentara yang melubangi benteng itu, dengan syarat: pertama, jangan tanya siapa namanya, kedua jangan dicatat dalam sejarah, ketiga jangan diberi imbalan apapun.” Kemudian Maslamah menyanggupi. Lalu orang bertopeng itu memberitahu bahwa dialah orangnya dan segera setelah itu dia pergi meninggalkan Maslamah.

Keinginan kita untuk senantiasa ikhlas hendaknya jangan menjadi penghalang kita untuk menjadi gamang atau takut beramal. Ulama memberikan batasan: “meninggalkan amal karena manusia itu Riya, karena takut dilihat orang kemudian tidak mau beramal itu juga Riya, sementara beramal untuk manusia itu syirik, dan ikhlas terlepas dari keduanya.” Artinya janganlah karena takut Riya kemudian kita enggan beramal. Semestinya terus perbanyak amal tanpa perduli dilihat atau tidak dilihat manusia namun berusahalah untuk tidak terjatuh pada Riya.

“Sesungguhnya amal seseorang bergantung pada niat, dan dia akan memperoleh apa yang dia niatkan…” (Hadits Pertama Arbain An Nawawiyah).

Semoga kita menjadi pribadi yang ikhlas karena Allah SWT. Dan semoga keberkahan dari Allah SWT selalu menghampiri kita…Amin Ya Rabbal Alamin….


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh………

No comments:

Post a Comment