MARHABAN YA RAMADHAN
Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh……
|
Ahlan
Wasahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan….
Selamat datang, tamu termulia dan
terhormat, bulan yang istimewa, pembawa berkah, rahmat dan maghfirah. Cinta kami padamu terpatri, terhujan kuat
didalam hati. Nuansamu yang khas telah kami kenal sejak kecil dikampung kami.
Kedatanganmu kami tunggu dan sangat diharapkan.
Marhaban
Ya Ramadhan…..
Saatnya
rebah khusu’ untuk merenungi diri. Melepas segala debu hitam yang mengekor
hari. Di pintu Ramadhan mari kita ketuk berulang dengan palung hati. Menengadah
pada Ilahi untuk penyerahan diri sepenuhnya mengharap Nur Suci menjelma nyata
tanpa ragu lagi. Kini kami hadir, sedang menyiapkan batin untuk menyambutmu.
Kami bertekad untuk menyambutmu secara optimal. Kami berharap agar tahun ini
lebih baik dari tahun kemarin.
Allah SWT berfirman dalam Surah
Al-Baqarah ayat 185 yang artinya :
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di
negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.” (QS. Al-Baqarah : 185).
Ramadhan
jamaknya Ramadhanat atau armada yang berarti “amat panas”
nama ini (Ramadhan) diberikan oleh orang-orang Arab pada bulan yang kesembilan
karena pada bulan tersebut padang pasir sangat panas oleh terik matahari. Hal
ini sesuai dengan kebiasaan bangsa Arab zaman dahulu dengan memindahkan
suatu istilah dari bahasa asing ke bahasa mereka yang sesuai dengan keadaan
yang terjadi pada masa tersebut. Misalnya pada bulan kesembilan itu udara
sangat panas, maka bulan tersebut mereka namakan Ramadhan. Hal ini sesuai
dengan riwayat Muhammad bin Mansur as Sam’ani dari Anas menjelaskan dinamakan
Ramadhan lantaran sifat bulan itu membakar dosa.
Pada
akhir bulan Sya’ban Rasulullah saw berkhutbah sebagaimana yang diriwayatkan
dari Said bin Musyab dari Salman yang terhitung hadits Marfu’ Rasulullah saw
bersabda :
“Wahai
manusia, kelak akan datang menaungimu suatu malam yang lebih baik dibanding
seribu bulan. Allah menetapkan puasa dibulan itu sebagai kewajiban dan ibadah sunnah
diwaktu malamnya sebagai kesunnahan. Barang siapa melakukan di bulan itu
perbuatan-perbuatan baik, maka terhitung seperti orang yang melakukan ibadah
wajib di luar bulan itu. Barang siapa mengerjakan ibadah wajib didalamnya, maka
seperti orang yang mengerjakan tujuh puluh kali ibadah wajib diluar bulan itu.
Bulan itu adalah bulan yang penuh kesabaran, kesabaran itu pahalanya adalah
syurga, ia adalah bulan yang didalamnya menjadi tempat pertolongan, bulan yang
didalamnya terdapat penambahan rezki. Barang siapa memberi buka kepada orang
yang berpuasa dibulan itu baginya memperoleh pengampunan dosa-dosanya,
dimerdekakan dari neraka dan baginya memperoleh pahala seperti pahalanya orang
yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun”.
Para
sahabat bertanya: wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami tidak mempunyai
sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang berbuka puasa? Rasulullah saw
menjawab: pahala itu diberikan Allah kepada orang yang memberi buka puasa,
orang yang berbuka puasa sekalipun berupa sebutir kurma atau seteguk air atau
campuran susu dengan air. Ia adalah bulan yang permulaannya berisi rahmat,
pertengahannya berisi ampunan dan akhirnya kemerdekaan dari neraka.
Barangsiapa
memberi keringanan tugas-tugas pembantunya (dibulan itu) maka Allah berkenan
mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari neraka. Perbanyaklah melakukan
empat perkara, dua macam perkara mendatangkan keridhaan dari Tuhanmu dan dua
macam perkara lainnya akan membuka kekayaanmu. Dua macam perkara yang pertama
mendatangkan keridhan Tuhanmu adalah memperbanyak bacaan syahadat (asyhaduan laa ilaaha illallah) dan
mohon ampun kepada-Nya. Adapun dua macam perkara lainnya yang akan membuat
kekayaanmu adalah hendaknya kamu memohon syurga kepada Allah dan berlindung
kepadaNya dari neraka. Barangsiapa memberi minuman orang yang berpuasa, kelak
Allah akan memberinya air minum dari telagaku berupa minuman yang setelah itu
tidak akan merasa dahaga selamanya.
Ketahuilah
bahwa berpuasa sehari dibulan Ramadhan jauh lebih mulia dibanding berpuasa
seribu hari diluar bulan Ramadhan. Membaca tasbih sekali di bulan Ramadhan jauh
lebih utama dibanding membaca tasbih seribu kali diluar bulan Ramadhan. Satu
rakaat yang dikerjakan didalamnya jauh lebih utama dibanding mengerjakan seribu
rakaat diluar bulan Ramadhan. Memberikan nafkah di bulan Ramadhan pahalanya
dilipatgandakan bagaikan mendermakan harta kekayaan untuk fisabilillah. Wallahu a’lam bisshawab….
Marhaban
Ya ramadhan….
Bulan
yang penuh berkah dan maghfirah. Mari sama-sama kita manfaatkan momentum
ramadhan tahun ini dengan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.
Wassalaamu' alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
No comments:
Post a Comment