HIKMAH TURUNNYA AL-QUR’AN SECARA BERTAHAP
Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh……
Segala
puji bagi Allah dengan pujian yang banyak sebagaimana Ia perintahkan, maka berhentilah
kalian semua dari apa-apa yang telah Dia larang dan peringatkan. Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Kuasa lagi Perkasa, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, pemimpin orang-orang sholih.
Semoga shalawat dan salam-Nya tercurah atasnya, dan keluarganya, juga para
sahabat dan siapa saja yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat.
Al-Qur‟an
mulai diturunkan kepada Nabi ketika sedang berkhilwat di Gua Hira‟ pada malam
Isnin (Senin), bertempatan dengan tanggal 17 Ramadhan Tahun 41 dari kelahiran
Nabi Muhammad SAW tepatnya 06 Agustus 610 M. Wahyu pertama
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada malam tersebut adalah surah Al-’Alaq
ayat 1-5 :
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”(QS. Al-Alaq : 1-5)
Allah
SWT menurunkan wahyu kepada Rasulullah SAW secara bertahap. Hal ini mengandung
hikmah yaitu :
Yang Pertama yakni : Meneguhkan hati
Rasulullah dan para sahabat.
Dakwah
Rasulullah pada era Makkiyah dan Madaniyah penuh dengan tribulasi (penderitaan/kesengsaraan)
berupa celaan, cemoohan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Wahyu yang turun
secara bertahap dari waktu ke waktu menguatkan hati Rasulullah dalam menapaki
jalan yang sulit dan terjal itu. Ketika kekejaman Quraisy semakin menjadi,
Al-Qur’an menyuruh mereka bersabar seraya menceritakan kisah para nabi
sebelumnya yang pada akhirnya memperoleh kemenangan dakwah.
Hikmah yang kedua yakni : Adanya Tantangan
dan Mukjizat.
Orang-orang
musyrik yang berada dalam kesesatan tidak henti-hentinya berupaya melemahkan
kaum muslimin. Mereka sering mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh dengan maksud
melemahkan kaum muslimin. Pada saat itulah, kaum muslimin ditolong Allah dengan
jawaban langsung dari-Nya melalui wahyu yang turun.
Hikmah yang ketiga yakni :
Memudahkan Hafalan dan Pemahamannya.
Dengan
turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur, maka para kaum muslimin menjadi lebih
mudah menghafalkan dan memahaminya. Terlebih, ketika ayat itu turun dengan
latar belakang peristiwa tertentu atau yang diistilahkan dengan asbabun nuzul,
maka semakin kuatlah pemahaman para sahabat.
Kemudian Hikmah yang keempat yakni Relevan dengan Pentahapan Hukum dan Aplikasinya.
Diantara
hal yang memudahkan bersegeranya para sahabat dalam menjalankan perintah
Al-Qur’an adalah karena Al-Qur’an turun secara bertahap. Selain itu juga, perubahan
terhadap kebiasaan atau budaya yang mengakar di masyarakat Arab pun dilakukan
melalui pentahapan hukum yang memungkinkan dilakukan karena turunnya Al-Qur’an
secara berangsur-angsur ini. Misalnya Khamr, Ia tidak langsung diharamkan
secara mutlak, tetapi melalui pentahapan. Pertama,
Al-Qur’an menyebut mudharatnya lebih besar dari manfaatnya (QS. Al-Baqarah :
219). Kedua, Al-Qur’an melarang orang
yang mabuk karena khamr dari shalat (QS. An-Nisa : 43). Dan yang ketiga baru
diharamkan secara tegas (QS. Al-Maa’idah : 90-91).
Hikmah yang ke lima yakni :
Menguatkan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT.
Ketika
Al-Qur’an turun berangsur-angsur dalam kurun lebih dari 22 tahun, kemudian
menjadi rangkaian yang sangat cermat dan penuh makna, indah dan fasih gaya
bahasanya, terjalin antara satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian
mutiara, serta ketiadaan pertentangan di dalamnya, semakin menguatkan bahwa
Al-Qur’an benar-benar kalam ilahi, Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
Demikianlah,
sebagian hikmah Nuzulul Qur’an, diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur
kepada Rasulullah SAW. Marilah kita menjadi pribadi yang Qur’ani dengan
menanamkan gemar membaca Al-Qur’an dan menyinari rumah kita dengan
bacaan-bacaan.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh………
No comments:
Post a Comment